Santri yang juga ustad muda asal Babakan, Kecamatan Lebaksiu
Muhammad Aqib Malik atau yang akrab disapa Gus Aqib berkesempatan berdakwah
selama bulan Ramadhan tahun ini di Kota Melbourne, Australia. Informasi
tersebut disampaikan Gus Aqib saat dihubungi secara daring, Selasa (09/04/2024)
pagi.
Melalui
program Safari Ramadhan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU)
Australia dan New Zealand, mubaligh internasional asal Kabupaten Tegal ini
menyebarkan dakwah nilai-nilai Islam kepada warga negara Indonesia (WNI) yang
tinggal di Australia.
Baca Juga : https://azkadinaku.blogspot.com/2024/03/forum-kader-jaminan-kesehatan-nasional.html
Jemaahnya
tidak hanya WNI di Australia, tapi juga warga negara asing (WNA) asal Turki,
Pakistan, Libanon, Australia dan lainnya yang juga turut antusias mendengarkan
ceramah Gus Aqib selama Safari Ramadhan yang digelar di sejumlah masjid
Komunitas Muslim Indonesia.
Selama
berada di Australia, Gus Aqib berkeliling dari masjid ke masjid, perguruan
tinggi, organisasi keagamaan NU, Muhammadiyah hingga Kedutaan Besar Republik
Indonesia di Australia membawa misi lentera Islam.
“Di
sini saya berdakwah untuk warga Indonesia dari masjid ke masjid dan berkeliling
dari kampus ke kampus yang ada mahasiswa dari Indonesia untuk berdakwah selama
bulan Ramadhan,” ujarnya.
Rencananya,
Gus Aqib juga akan menjadi imam dan khatib pada salat Idul Fitri 1445 hijriah
ini di salah satu masjid yang didirikan Komunitas Muslim Indonesia di
Australia.
Tidak
dipungkiri, sebagai seorang santri, dirinya sudah berdakwah melanglang buana ke
sejumlah negara seperti Korea Selatan, Cina, Hongkong dan Australia setiap
tahunnya.
“Sebagai
santri yang membawa misi dakwah, harus kita niatkan semuanya untuk berjuang di
jalan Allah. Sehingga tidak sedikitpun terlintas di benak kami mengharap
imbalan materiil selain pahala dari Allah,” pungkasnya.
Dirinya
pun sempat membagikan tips bagi para santri yang berminat mengikuti progam
tahunan Safari Ramadhan ini. Menurutnya, santri yang berminat dapat mengikuti
proses rekrutmen dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulana (PBNU) setiap tahunnya.
Baca Juga : https://azkadinaku.blogspot.com/2024/03/sajian-khas-kue-lebaran-ini-daftar.html
Menurutnya,
santri yang mengikuti program ini harus memenuhi kriteria dan syarat yang telah
ditentukan, seperti mampu membaca kitab kuning atau kitab gundul, bersedia di
tempatkan di negara mana saja dan berkomitmen kuat melayani umat.
“Pada prinsipnya, berdakwah itu harus ada keilmuannya. Tidak saja mampu berkomunikasi secara verbal, tapi juga harus pandai mengaji, selain juga punya komitmen yang kuat untuk melayani umat dan tentunya secara kepribadian juga supel serta bermanfaat bagi orang lain, baik dalam suka mauun duka,” pungkasnya. ( *** )
Beri komentar dengan bijak