Azkadinaku ( Slawi )
Fajar Sigit Kusumajaya, pengamat politik sekaligus advokat yang tinggal di Slawi Kabupaten Tegal pada Kamis sore ( 15/02/2024 ) menyatakan terpilihnya Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Gibran Raka Bumingraka sesuai prediksi hasil survey selama ini.
Fajar menyatakan hal tersebut, melalui pesan yang dikirim melalui pesawat telponnya terkait hasil Quick Count dari berbagai lembaga survey yang memenangkan Prabowo - Gibran
Tetapi masih menurut Fajar, angka di Quick Count ternyata lebih tinggi. Fajar menuturkan " Disurvey kisaran 50 an% lebih sedikit, tetapi ternyata diQuick Count hasilnya sekitar 57–59%."
Ternyata silent majority atau pemilih bimbang yg belum menentukan pilihan atau yang tidak mau mengatakan pilihannya banyak yang lari ke pasangan 02, ini tentunya diluar dugaan saya sih.
Saya melihat di medsos sebelah, Twitter alias X, ternyata banyak yg sebenernya mendukung 02 tapi pada silent atau diam, karena malas dikatain bodoh sama pendukung capres lain, skrg terlihat membuka diri. Kalau di TikTok mah all in 02 ya hehehe.
Selain itu ternyata film Dirty Vote tidak ada efeknya, atau malah menambah keyakinan pemilih 02.
Selain itu saya juga kaget banget melihat 03 jadi juru kunci alias pasangan nomer buncit, suaranya kisaran 16–17%. Pak Ganjar dan Pak Mahfudz terlihat tidak punya basis masa, mereka beneran ditopang sama PDIP saja, pemilih individu yang memilih mereka karena ketokohan pak Ganjar pak Mahfudz nyaris tidak signifikan jumlahnya. Bukti bahwa pemilu di menangkan dengan banyaknya suara, bukan kepintaran calonnya.
Pasangan 01 menurut saya juga diluar prediksi, bisa kisaran 23–25%, menurut saya ini sudah bagus banget.
Karena memang ceruk mereka kan yang anti pak Jokowi dalam artian yg tidak suka Jokowi, dengan approval rating (kepuasan rakyat) Jokowi yang 78-80%, maka ceruk suara mereka ya di nilai 20–22% yang ga suka pak Jokowi itu.
Disisi lain pendukung capres 01 yang menghajar terus simpatisan pak Jokowi, bukannya merangkul biar bisa ikutan dukung 01.
Karena Nggak semua simpatisan pak Jokowi suka 02 dan 03, tapi karena pak Jokowi dihajar terus ya mereka diakhir malah kompak ke 02.
Pak Muhaimin yang diharapkan bisa menarik suara dari Jawa Timur dan Kaum NU ternyata gagal, di Quick Count Jawa Timur, pasangan 02 menang telak.
Saya kira pemilu berjalan lancar, mari kita awasi bersama hingga penetapan KPU. Apapun hasilnya ya harus diterima dengan lapang dada.
Tidak perlu lagi menganggap kalau tidak satu pilihan itu bodoh atau tidak terpelajar. Toh juga buktinya rakyat sudah memilih yang terbaik untuk mereka pungkas Fajar.
Beri komentar dengan bijak